Dosen dan Alumni Universitas Sumatera Utara Ajak Remaja Tingkatkan Literasi Kesehatan Reproduksi melalui Edukasi Preventif
MEDAN : Dosen dan Almuni serta mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Selasa (15/4/2025) di SMA Negeri 13 Medan, Jalan Brigjen Zein Hamid KM.7, Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
Pengabdian ini merupakan bagian dari program Abdimas MandIri yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat USU, dengan mengangkat isu penting tentang literasi kesehatan reproduksi pada remaja. Tim dosen terdiri atas Prof. Dr. Syafruddin Ilyas, M.Biomed., dan dr. Teguh Firdaus, alumni Fakultas Kedokteran USU, yang bertindak sebagai narasumber sekaligus fasilitator dalam kegiatan edukatif ini. Tim lain dibantu oleh mahasiswa Biologi FMIPA USU; Dina Khairani (S3), Dini Prastyo Wati (S3), Wardah Sawitri Polem (S2), Wisuda Tri Wastuti (S1), Riska Damayanti Nadeak (S1), Adela Indriani (S1), Noor Siti Loenna Hasibuan (S1), Muhammad Fauzan Helmy (S1), Nur Khairiah Hutauruk (S1), Putri Yani Siagian (S1), Cut Salsabila Azzahra (S1) Shifa Naeema (S1) .
Permasalahan utama yang diangkat dalam kegiatan ini adalah masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja terhadap isu-isu kesehatan reproduksi, serta kurangnya ruang dialog yang terbuka dan aman bagi remaja untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan tubuh, seksualitas, dan kesehatan reproduktif. Padahal, pemahaman sejak dini terhadap kesehatan reproduksi sangat krusial untuk mencegah terjadinya masalah serius di kemudian hari, seperti infeksi menular seksual (IMS), kehamilan yang tidak direncanakan, dan stigma sosial.
Sebagai bentuk kontribusi akademisi terhadap persoalan ini, tim pengabdian turun langsung memberikan edukasi melalui metode penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, hingga simulasi kasus sederhana yang dapat membuka wawasan dan meningkatkan kepercayaan diri para peserta didik dalam menjaga kesehatan reproduksinya. Tidak hanya menyampaikan informasi, tim juga mendorong peserta untuk bertanya dan berdiskusi secara terbuka dengan pendekatan yang santai namun tetap ilmiah.
“Remaja perlu memahami tubuhnya, hak-haknya, dan bagaimana membuat keputusan yang sehat dan bertanggung jawab. Literasi kesehatan reproduksi adalah bagian dari membangun generasi yang cerdas dan sehat secara menyeluruh,” ujar Prof. Syafruddin dalam pemaparannya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah, guru pendamping, dan tentu saja para siswa. Mereka mengakui bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan dan relevan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan siswa-siswi SMA Negeri 13 Medan dapat menjadi pionir dalam menyebarkan informasi kesehatan reproduksi yang benar dan positif di lingkungan sekitarnya. Semangat literasi yang dibangun dari, oleh, dan untuk remaja ini menjadi bekal penting dalam menyongsong masa depan yang sehat, mandiri, dan berdaya.nril
