MEDAN : Banyak cara yang Allah buat ketika mengundang umatnya untuk berangkat haji ke Tanah Suci. Panggilan haji ini adalah panggilan Allah, undangan Allah dan keinginan Allah. Tak ada yang tahu sedikit pun. Bukan ukuran dana dan keinginan, tapi ridha Allah mengundang umatnya menuju Makkah. Demikian yang terjadi pada diri Aulia Nizal Putra, putra bungsu dari pasangan ayahnya H Syahrizal MZ dan ibunya SSriyani.Auliya tak nyangka kalau tahun ini ia berangkat menunaikan ibadah haji bersama ibu tercinta. Sebab dia tak pernah mendaftar.
Jadi bagaimana ceritanya. Adalah ibunya terlebih dahulu mendaftar haji pada 2012 kemudian ayahnya H Syafrizal.l MZ yang Ketua PD Al Washliyah Langkat mendaftar pada 2015. Jadi jadwal keberangkatan ibu dan ayahnya, adalah pada musim haji tahun ini. Tapi demikianlah dengan kudrat Allah, bahwasanya ayahndanya mengalami gangguan kesehatan dan dinyatakan dokter sebagai sakit permanen. Sehingga yang menjadi pendamping ibundanya, sepakat keluarga, Auliya menggantikan porsi ayahnya. Itulah cara Allah mengundang Auliya ke Baitullah.
Sama seperti jamaah lainnya, ketika dirinya sudah dinyatakan akan berangkat haji maka ia dan ibunya ikut manasik di KBIHU Haji Ahmad Mahfuz (HAM) Stabat Langkat, pimpinan H Husnul Abror. “Ketika saya dah dinyatakan berangkat maka persiapan yang saya lakukan adalah persiapan phisik, makan banyak dan ikut manasik di KBIHU HAM Stabat. Sedikitnya ia seminggu sekali kami manasik sekira setahun sebelum berangkat,” ujarnya kepada wartawan.
Ia dan ibunya berangkat masuk pada Kloter 6. Sebelumnya ayahnya pun sudah berangkat pada 2024 sebagai petugas haji daerah. Pesan ayah padanya jaga ibu dan bantu jamaah. “Kebetulan saya jadi Karu di kloter ini. Ada sekira 36 orang jamaahnya. Kata ayah jaga ibu, fokus ibadah dan bantu jamaah lain. Saya ikhlas dan kita harus saling bantu,” ujar Auliya yang masih berumur 25 tahun dan bertugas di Bappenda Langkat. erde
