MEDAN : Tokoh Masyarakat Sumateta Utara H. Syarifuddin Siba, SH, MHum dan Drs. H. Daud Syah Munthe, MM sangat mendukung jika Presiden Prabowo Subianto melibatkan mantan Pangkostrad dan Gubernur Sumatera Utara periode 2019+2024 Letjen Purn Edy Rahmayadi dalam Kabinet Merah Putih. Hal itu diungkapkan mereka dalam diskusi terpumpun dan terbatas yang diadakan Forum Diskusi Masyarakat Sumatera Utara (Fodissu) di Asrama Haji Medan, Sabtu, (13/9/2025).
Dalam diskusi bertajuk ‘Dinamika Politik Nasional Pasca Unjukrasa Agustus 2025 dan Implikasinya Terhadap Perpolitikan di Sumatera Utara’, Daud Syah mengatakan ada rencana reshufel Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal September yang masih menyisakan dua posisi menteri ini. Daudsyah mendukung jika Presiden Prabowo Subianto ingin melibatkan Edy Rahmayadi untuk mengisi posisi yang lowong itu.
Menurut Daudsyah, kapasitas dan kapabilitas serta track record Edy Rahmayadi sudah sangat teruji. Dia pernah menduduki berapa jabatan strategis yaitu sebagai Pangkostrad, Gubernur Sumut dan bahkan pernah menduduki jabatan sebagai Ketua PSSI “Jadi klop beliau punya pengalaman memimpin dalam berbagai bidang. Ini modal beliau jika dipilih masuk ke kabinet,” kata mantai Bupati Labura ini.

Menurut Siba, dinamika politik yang cukup memanas di tingkat nasional tidak terlalu berdampak pada perpolitikan di Sumatera Utara meskipun terjadi aksi-aksi damai menuntut beberapa hal. “Kondisi Sumatera Utara yang plural memang agak sulit diprovokasi sehingga aksi-aksi unjukrasa berlangsung secara wajar, ” kata Siba lagi.
Diskusi membahas situasi politik nasional dan daerah ini dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Sumut diantaranya Tengku Syafrizal Arif, SH, MH, Muhammad Arif, SE, MM, T. Muazzad, SE, MSi dan Azwar mantan Kapolres Hamparan Perak Deli Serdang, Harun Al Rasyid, Wakil Ketua DPW IMO Indonesia Sumatera Utara serta beberapa peserta lainnya. “Kita akan terus menggelar rapat maupun diskusi seperti ini sebagai sumbang saran buat kemajuan negeri khusunya daerah Sumatera Utara,” ujar Harun yang juga wartawan senior itu. nrd/hrn