MEDAN : Forum Pelestarian Budaya Daerah (FPBD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar kegiatan “Dialog Kebangsaan Tokoh Tokoh Budaya” dengan tema “Kolaborasi Antar Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Wawasan Kebangsaan” di Aula Nusatara Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jalan Gatot Subroto Medan pada Jum’at 19 Desember 2025.

Peserta yang hadir adalah perwakilan ataupun pengurus lembaga adat budaya dari 8 etnis, mengikuti dialog tersebut. Seperti dari PB MABMI, FKUB, perwakilan dari masyarakat Minang, komunitas etnis Jawa, Pakpak, Dairi, Nias dan lain sebagainya. Datuq Seri Adil Freddy Haberham SE, Ketua FPB Daerah Sumatera Utara dalam sambutan pembukaan dialog, mengatakan acara dialog dihadiri perwakilan 8 etnis yang ada di Sumatera Utara. Selain itu ada juga pihak pihak lain yang diundang, sepertiI PB ISMI, DPW IMO Indonesia Sumatera Utara dan lain sebagainya.
“Dialog ini adalah Agenda FPB Daerah Sumatera Utara yang perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kepedulian Budaya dan Kebangsaan bagi semua pihak, melalui tokoh-tokoh budaya yang hadir dan sejalan dengan visi FPBD Sumut yaitu menjadikan FPBD sebagai wadah pelestarian pengembangan dan pemanfaatan budaya daerah dalam menjaga kekondusifan politik di Sumatera Utara,” kata Datuq Adil.
Dialog Kebangsaan ini juga, Kata Datuq Adil sejalan dengan misi FPBD yaitu membangun sinergivitas antar elemen kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di Sumatera Utara untuk mendukung visi misi Pemprovsu menuju Masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat.
Sebelumnya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara, Mulyono ST MSi, melalui Sekretaris Badan Kesbangpol, Harry SSTP MSi mengutarakan dialog seperti ini perlu dilaksanakan untuk memperkuat jati diri kita sebagai anak bangsa yang berbudaya serta meningkatkan rasa nasionalisme kita di zaman yang serba modern dan serba digital saat ini. Paling tidak kita hadir sebagai benteng bagi generasi penerus bangsa kita.
Kita perlu membuka mata para Generasi Z yang lahir tumbuh di era digital dan globalisasi, menghadapi tantangan unik dalam membangun identitas kebangsaan. Yang terpapar pada berbagai pengaruh budaya global melalui Internet.
“Mereka membutuhkan pendekatan yang relevan dan dinamis untuk memperkuat wawasan kebangsaan. Kolaborasi antar budaya, baik lintas suku, agama, maupun daerah di Indonesia menjadi kunci strategis dalam membangun pemahaman kebangsaan yang inklusif, kritis, dan aplikatif bagi generasi ini,” ujarnya.
Dialog ‘Kebangsaan Tokoh Tokoh Budaya’ yang digagas FPBD Sumatera Utara ini menampilkan dua nara sumber yaitu Ketua FPBD Sumut, Datuq Adil Freddy Haberham dan Kaban Kesbangpol Sumut, Mulyono ST MSi dengan membawakan materi bertajuk ‘Kolaborasi Antar Budaya Dalam Memperkokoh Wawasan Kebangsaan Generasi Z’ dipandu moderator Harun Al Rasyid, Sekretaris FPBD Sumatera Utara.
Dalam sesi tanya jawab banyak juga pertanyaan dan usul dari Tokoh Tokoh Budaya. Seperti yang diutarakan Datuk DR Milhan, Sekretaris Jenderal PB MABMI, demikian juga dengan Ibu Ayum Panggabean dari FKUB dan Abdul Aziz mewakili masyarakat Minang. Bahwa di Sumatera Utara perlu dibangun Rumah Budaya Digital. Usul tersebut disepakati bersama termasuk Ketua FPB Derah Sumatera Utara, Datuq Adil Haberham SE dan Kepala Badan Kesbangpol Sumut diwakili Sekretaris Harry SSTP Msi dan akan diagendakan FPB untuk tahun depan. nrd


















