Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaLabuhanbatuMedan

Mirip Kisah Uwais Al Qarni, Arifin Nasution Menggendong Ibunya Selama di Tanah Suci

177
×

Mirip Kisah Uwais Al Qarni, Arifin Nasution Menggendong Ibunya Selama di Tanah Suci

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MEDAN :  Ingat kisah Uwais Al Qarni, seorang pemuda yang menggendong ibunya dari Yaman menuju Tanah Suci Makkah dan Madinah. Di Tanah Suci, Uwais al Qarni dengan tegap menggendong ibunya saat wukuf di Arafah dan Thowaaf di Ka’bah. Di depan Ka’bah air mata sang Ibu tumpah. Uwais pun berdoa, “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu.”

Rasulullah sempat berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais. “Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian,” sabda Rasulullah seperti diriwayatkan dalam hadist Shohih Muslim. Hal tersebut karena Uwais al Qarni adalah sosok pemuda yang sholeh dan sangat memuliakan ibunya. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya.

Example 300x600

Saat kembalinya jamaah haji Kloter 19 Embarkasi Medan asal Kabupaten Labuhan Batu pada Jumat 4 Juli 2025, terdapat seorang ibu dan anak lelakinya kembali ke Tanah Air usai menenunaikan haji. Ia adalah Arifin Nasution 36 dan Ibunya Rusmini yang berusia 72 tahun. Mereka berasal dari Negeri Lama, Tanjung Halaman Kabupaten Labuhan Batu.

Baca Juga :  Terima SK Dari DPP, Ariyanto Siap Nakhodai DPW IMO-Indonesia Yogyakarta

Sekedip mata terkesima oleh perbuatan Atifin menggendong orang tua tersebut dari bangku saat penantian panggilan naik ke bus menuju kampung halaman di Asrama Haji Medan. Walau tak sama tapi apa yang dilakukan Arifin mirip kisah Uwais Al Qrni. Menggendong ibunya di Tanah Suci. “Siapa ini Haji, kenapa digendong,” itulah awal mula pembicaraan. “Ini Ibu saya, beliau sakit tak bisa tegak dan tak bisa berjalan jadi saya gendong,” ungkap Arifin.

Lalu iapun melanjutkan ceritanya bahwa selama di Tanah Suci ia tetap menemani dan menggendong ibunya bila hendak kemana pun. “Di Makkah dan di Madinah saya tetap menggendong ibu bahkan sampai dapat mencium Hajarul Aswad.  Saya bahagia menggendong Ibu karena dia nggak bisa jalan, ada sakit saraf terjepit,” kata Arifin lagi.

Baca Juga :  Seluruh Petugas Kloter 9 Embarkasi Medan Siap Laksanakan Tugas Negara

Dikatakan, selama di Makkah ia tetap mengendong Ibu dan jarang menggunakan kursi roda. Bahkan saat thawaf sa’i 9dan sampai di Arafah, Arifin tetap menggendong Ibu-nya. “Setelah setahun Ibu mendaftar haji, baru kemudian saya dan selanjutnya saya urus karena mahram agar bisa sama berangkat. Dan Alhamduillah kami berangkat sama pada tahun ini setelah menunggu beberapa tahun,” ujarnya lagi.

Kata Arifin, menggendong Ibu selama berada di Tanah Suci ia tidak merasakan capek dan dalam doa yang kerap dia panjatkan selama di sana, semoga Ibu sehat dan segera dapat berjalan lagi. “Dia anak baik dari 6 bersaudara, Arifin adalah anak yaang saleh,” timpal Ibu Hj Rusmini.

Baca Juga :  Kloter 22 Tiba, jamaah Haji Sumut Tinggal 2 Kloter Lagi

Sementara saat menaiki bus menuju Labuhan Batu, Abdul Karim Hasibuan, Ketua Gerindra Labuhan Batu, mengatakan bahwa Arifin adalah anak yang luar biasa.”Saya saksikan bahwa luar biasa perjuangan adinda itu. Ia membawa ibunya kemana saja selama di Tanah Suci,” ujar Abdul Karim Hasibuan yang juga Anggota DPRD Labuhan Batu dari Fraksi Gerindra.

Sedangkan Ketua MUI Labuhan Batu, H Abdul Hamid yang juga Sekretaris KBIHU Nur Ibrahimy ketika menyambut kepulangan jamaah haji Kloter 19, mengatakan bahwa Arifin Nasution sangat luar biasa. Saat manasik di KBIHU Nur Ibrahimy ia pun datang bersama ibunya mengendarai sepeda motor dan kemudian ia menggendong ibunya turun dari kereta dan menuju ruangan manasik. “Ia anak luar biasa,” tutupnya.erde

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *