MEDAN : Koalisi kemanusiaan yang melibatkan unsur asosiasi pendidikan tinggi, kampus, dan organisasi sosial sukses menggelar penggalangan donasi lewat menari non-stop selama 10 jam di Tugu Kemerdekaan Lapangan Merdeka, Medan, pada Minggu (14/12/2025).
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (APPERTI), menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma, berkolaborasi dengan organisasi KSI (Khadijah Sharaswaty Indonesia) 8dan Grup Tari Sihoda dalam kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00 hingga 19.30 WIB. Aksi utama dalam pengumpulan donasi ini adalah pertunjukan Tari Simalungun dan Flashmob Non-Stop oleh Grup Tari Sihoda.
Ketua KSI, Dewi Natadiningrat, menjelaskan bahwa aksi ini adalah kali kedua setelah sebelumnya dimulai di Pematang Siantar pada Jumat 11 Desember 2025. KSI sendiri merupakan organisasi yang fokus pada isu disabilitas dan pemberdayaan difabel di wilayah Medan.
Dosen dan mahasiswa STIM Sukma terlihat aktif berpartisipasi, tidak hanya mengikuti flashmob tari bersama, tetapi juga turun ke jalan untuk mengumpulkan donasi dari warga yang berolahraga dan melintas di sekitar Lapangan Merdeka. Penyerahan donasi dari APPERTI, APTISI, STIM Sukma diserahkan secara simbolis oleh Bapak Rahmat, Kepala Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) STIM Sukma, kepada KSI.
Yang menarik, kegiatan ini turut melibatkan penyandang disabilitas dan orangtua mereka. Mereka bergabung menari, memeriahkan acara sambil menunjukkan bahwa semua berhak berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan. Donasi yang terkumpul, meliputi uang, pakaian, hingga obat-obatan.
Bantuan yang telah terkumpul ini direncanakan akan disalurkan pada Rabu, 17 Desember 2025, ke Aceh Tamiang, kemudian dilanjutkan dengan pendirian dapur umum di Bener Meriah pada minggu berikutnya.juli/red


















