MEDAN : Dalam seleksi Direktur Air Limbah Perumda Tirtanadi Sumatera Utara , kini menjadi sorotan tajam publik.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Koalisi Pemerhati Indonesia Raya (KAPIR), Rahmat Situmorang, agar jangan ada permainan kotor yang justru menodai marwah lembaga daerah.
Karena jabatan strategis seperti Direktur Air Limbah jangan sampai jadi permainan politik. “Ini menyangkut hajat hidup masyarakat ramai. “Kalau yang dipilih bukan orang yang profesional, tapi karena kedekatan dan kepentingan, maka rakyat yang akan menanggung akibatnya,” tegas Rahmat dengan nada keras pada Jumat 26 September 2025
Rahma menyatakan, publik berhak tahu siapa saja yang lolos seleksi, dan apa dasar penilaiannya, serta bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan. Ketertutupan hanya akan menimbulkan dugaan adanya intervensi politik dan permainan para elit. “Jika tidak transparan, jangan salahkan publik bila muncul kecurigaan. “Apalagi, isu permainan mata sudah berhembus ke luar.
Ia juga memperingatkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Afid Nasution, untuk tidak membiarkan proses seleksi ni jadi ajang kompromi. Menurutnya, bila gubernur diam, masyarakat bisa saja menilai bahwa permainan itu mendapat restu dari atas. Dan ini bukan sekadar soal jabatan, tapi menyangkut nama baik gubernur. Kalau prosesnya busuk, maka citra gubernur juga ikut rusak,” pungkasnya.
Lebih jauh, Rahmat menegaskan bahwa KAPIR siap turun langsung mengawal dan membongkar setiap dugaan permainan dalam seleksi Direktur Air Limbah dan mengingatkan “bahwa rakyat Sumatera Utara sudah muak dengan praktik ‘jual beli jabatan’ yang kerap menghantui birokrasi.
Kami KAPIR tidak akan tinggal diam, kalau memang ada indikasi permainan, kami pastikan akan buka ke publik. “Jangan coba-coba main kotor., karena kami KAPIR, berdiri di barisan rakyat untuk memastikan proses ini, benar-benar bersih dan transparan,” ucapnya dengan lantang. syahdan/bn