MEDAN : Seorang Lurah di Kota Medan akhirnya angkat bicara setelah namanya terseret dalam pemberitaan salah satu media online yang menudingnya berselingkuh dan menelantarkan keluarga. Dalam konferensi pers yang digelar Selas siang, ia dengan tegas membantah seluruh tuduhan yang dinilai tidak berdasar dan merusak nama baiknya.
“Saya ingin klarifikasi, tudingan itu tidak benar. Sangat disayangkan, berita seperti ini bisa dimuat tanpa konfirmasi ke saya sebagai pihak yang dituduh. Ini mencoreng prinsip jurnalisme berimbang,” tegasnya dengan nada kecewa.
Ia mengungkapkan, pemberitaan tersebut tidak hanya berdampak pada citra dirinya sebagai aparatur sipil negara, tetapi juga menyakiti keluarganya. Ia pun tengah mempertimbangkan langkah hukum atas pemberitaan yang dianggap mencemarkan nama baik. “Saya masih aktif bekerja, menjalankan tugas seperti biasa. Saya harap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi sepihak yang tidak jelas sumber dan faktanya,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPW Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Sumut, H.A. Nuar Erde, juga menekankan pentingnya etika dalam menjalankan tugas jurnalistik. “Dalam memberitakan isu pribadi seperti ini, jurnalis wajib menjalankan prinsip cover both sides. Tak boleh asal memberitakan tanpa klarifikasi,” ujarnya pada Jumat (9/5//2025).
Ia menegaskan, berita yang keliru dan tendensius bisa menimbulkan kerugian moril dan materil yang besar. “Sebagai jurnalis, kita harus punya ha5ti. KEJ dan UU Pers menjadi landasan kita agar tidak menyalahgunakan kebebasan pers,” pungkasnya. Nuar Erde mengingatkan semua pihak, terutama media, bahwa kehati-hatian dan profesionalisme adalah kunci menjaga kepercayaan publik dan martabat profesi.hln/nrd