DELI SERDANG : Warga Desa Namo Bintang kini punya keterampilan baru yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari sekaligus membuka peluang usaha. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat dengan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi (BOPTN) Tahun Anggaran 2025, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Tim dosen Universitas Sumatera Utara melatih warga sampai produksi membuat sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian herbal di Desa Namo Bintang
Program ini diketuai oleh Dr. Mayang Sari Yeanny, M.Si, bersama timnya Dr. Zahedi, M.Si dan Dr. Masitta Tanjung, M.Si. Menurut Dr. Mayang, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat bisa memanfaatkan bahan alami yang aman, murah, dan ramah lingkungan, menjadi produk sabun herbal yang bisa digunakan sendiri maupun dipasarkan.
“Sebagai mitra Ibu-ibu Perwiritan An-Nisa di Desa Namo Bintang sangat antusias. Mereka senang karena bisa belajar membuat sabun yang tidak hanya sehat, tapi juga berpotensi menambah penghasilan keluarga dan mendukung upaya pelestarian lingkungan serta dapat mengembangkan usaha kecil berbasis kearifan lokal ,” ujar Dr Mayang pada Rabu (17/09/2025)
Selain melatih proses pembuatan, tim juga memberikan pendampingan mengenai pengemasan, pemasaran, dan strategi usaha kecil. Tim Pengabdian USU juga menyerahkan mesin pencampur/mixing sabun kepada mitra ibu-ibu Perwiritan An-Nisa. Harapannya, sabun herbal ini dapat menjadi produk unggulan desa sekaligus contoh nyata bahwa inovasi sederhana bisa memberikan manfaat besar.
“Dengan adanya program ini, Desa Namo Bintang tidak hanya lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga berpeluang berkembang menjadi sentra produk herbal ramah lingkungan di Kabupaten Deli Serdang,” tutup Dr Mayang. nrd/ril