MEDAN : Setiap tanggal 21 April, banyak sekolah memperingati Hari Kartini dengan berbagai acara, mulai dari upacara hingga lomba memakai kebaya. Tapi bagi Kepala SMA Negeri 5 Medan, Supraba Ika Sari, S.Pd, M.Pd, peringatan Hari Kartini seharusnya dimaknai lebih dalam. Bukan cuma soal kebaya dan nostalgia, tapi tentang semangat perjuangan R.A. Kartini yang tetap relevan sampai hari ini.
Menurut Supraba, Hari Kartini adalah momen penting untuk mengingat jasa R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang setara. Ia berharap siswa, terutama siswi, bisa meneladani semangat Kartini yang pantang menyerah, berani bermimpi besar, dan selalu haus ilmu pengetahuan.
“Semangat Kartini itu bukan cerita lama. Justru sekarang kita harus meneruskan perjuangannya. Siswi-siswi kita harus bangga menjadi perempuan yang bisa belajar tinggi, punya cita-cita besar, dan bisa berkontribusi untuk masyarakat,” ujar Supraba di Medan, Senin (21/4/2025).
Ia juga mengajak para siswa untuk tidak hanya memperingati Hari Kartini sebagai kegiatan seremonial, tapi menjadikannya sebagai semangat hidup sehari-hari. Kartini masa kini, kata Supraba, bukan hanya yang pintar di sekolah, tapi juga yang punya semangat juang, percaya diri, dan mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.
“Belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga sikap, saling menghargai, dan mau berubah ke arah yang lebih baik—itu juga bentuk perjuangan. Dan itu yang kami tanamkan di SMAN 5 Medan,” katanya.
Lebih lanjut, Supraba juga mengingatkan bahwa perjuangan kesetaraan belum selesai. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama oleh para perempuan. Karena itu, ia mendorong semua siswa untuk tidak takut bersuara dan terus belajar agar bisa menjadi generasi yang cerdas dan tangguh.
“Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus belajar dari semangat Kartini. Karena dunia yang adil dan setara hanya bisa tercipta jika kita saling menghargai dan saling mendukung,” pungkasnya. hln/nrd